Perkembangan Pendidikan Dan Kaitannya Dengan Kesadaran Politik Serta Demokrasi Di Indonesia

Oleh : Dr. Suryadi Nomi

Pengamat Rumah Restorasi Indonesia

 

Pada kesempatan ini, saya akan membahas isu penting terkait dengan pendidikan atau pembangunan pendidikan yang nanti kita awali dengan hubungan politik dan pendidikan, demokrasi dan pendidikan. Ini penting untuk melandasi bahwa praktik pendidikan tidak terlepas dari gagasan-gagasan besar tentang kehadiran bangsa dan negara ini. Cara menunjukkan bahwa banyak tokoh-tokoh pemimpin bangsa pernah menjadi guru atau terlibat dalam proses pendidikan, karena pendidikan sangat erat kaitannya dengan penyiapan warga negara, penyiapan sumber daya manusia untuk bisa menjalankan proses kehidupan berbangsa dan bernegara.

Oleh karena itu, saya kira sangat wajar ketika pendiri bangsa mengaitkan filosofi-filosofi kebangsaannya dalam konteks pendidikan, karena pendidikan adalah alat transformasi menuju cita-cita kebangsaan itu sendiri, cita-cita bernegara itu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya menyampaikan bagaimana kaitan pendidikan dan politik, atau dalam bahasa lain, kita sama-sama mengetahui bahwa dalam sejarah pemikiran, sebut saja misalkan Plato Republik, itu juga di dalamnya mengaitkan dengan proses-proses pendidikan, bagaimana mewujudkan cita-cita Republik, cita-cita pendirian sebuah kebersamaan yang diikat menjadi sebuah konsensus kenegaraan. Di tahun 1916 juga hal yang sama.

Banyak pemikiran-pemikiran mendasar yang biasanya dari para filosof ini sangat terkenal, yaitu John Joe yang membangun paradigma pembangunan pendidikan di Amerika yang dikenal dengan pendidikan yang lebih mengarah kepada pengalaman-pengalaman eksperimentasi dari manusia-manusia yang terus mengembangkan dirinya untuk bisa memenuhi, bisa menjalankan, bisa mengelola, bisa mengendalikan, bahkan proses-proses kehidupan berbangsa dan bernegara dalam konteks pribadi, dalam konteks berbangsa dan bernegara, dia juga harus bisa membangun kekuatan-kekuatan bersama atas nama bangsa dan negara untuk menjadi bangsa yang unggul, bangsa yang dihargai oleh bangsa-bangsa yang lain yang ikut menentukan perubahan-perubahan Global atau dinamika kehidupan internasional.

Saya kira apa yang dijalankan oleh negara-negara besar dalam mengendalikan peradaban, tentu ditransformasi oleh pendidikan. Oleh karena itu, kita betul-betul harus melihat konteks pembangunan pendidikan ini secara lebih substantif, t es akademik semata, tetapi juga dalam konteks pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan yang menjadi pondasi dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam konteks politik, pendidikan memiliki peran penting sebagai alat untuk membentuk pemahaman dan kesadaran politik warga negara. Pendidikan yang baik dan berkualitas dapat membantu warga negara memahami hak-hak dan kewajiban mereka dalam sistem politik, serta memahami pentingnya partisipasi aktif dalam proses politik untuk mencapai keadilan, keberagaman, dan kesejahteraan bersama.

Demokrasi, sebagai sistem politik yang dianut oleh Indonesia, juga sangat terkait dengan pendidikan. Pendidikan yang berkualitas akan melibatkan prinsip-prinsip demokrasi, seperti kebebasan berbicara, kebebasan berserikat, dan kebebasan memilih. Pendidikan juga harus mendorong pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai demokrasi, seperti toleransi, keadilan, dan penghargaan terhadap perbedaan.

Dalam konteks Indonesia, pendidikan juga memiliki peran strategis dalam memperkuat identitas nasional, menghargai keberagaman budaya, serta memahami dan menghormati hak asasi manusia. Pendidikan yang inklusif dan merata dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antarwilayah, serta membuka akses kesempatan yang sama bagi semua warga negara dalam mengakses pendidikan yang berkualitas.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan seluruh stakeholder terkait untuk bekerja sama dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Peningkatan kualitas pendidikan, pendekatan yang inklusif dan merata, serta penguatan nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi dalam kurikulum pendidikan menjadi langkah penting untuk membangun generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan berkontribusi aktif dalam memajukan bangsa dan negara.

Dalam konteks politik, pendidikan memiliki peran penting sebagai alat untuk membentuk pemahaman dan kesadaran politik warga negara. Pendidikan yang baik dan berkualitas dapat membantu warga negara memahami hak-hak dan kewajiban mereka dalam sistem politik, serta memahami pentingnya partisipasi aktif dalam proses politik untuk mencapai keadilan, keberagaman, dan kesejahteraan bersama.

Demokrasi, sebagai sistem politik yang dianut oleh Indonesia, juga sangat terkait dengan pendidikan. Pendidikan yang berkualitas akan melibatkan prinsip-prinsip demokrasi, seperti kebebasan berbicara, kebebasan berserikat, dan kebebasan memilih. Pendidikan juga harus mendorong pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai demokrasi, seperti toleransi, keadilan, dan penghargaan terhadap perbedaan.

Dalam konteks Indonesia, pendidikan juga memiliki peran strategis dalam memperkuat identitas nasional, menghargai keberagaman budaya, serta memahami dan menghormati hak asasi manusia. Pendidikan yang inklusif dan merata dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antarwilayah, serta membuka akses kesempatan yang sama bagi semua warga negara dalam mengakses pendidikan yang berkualitas.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan seluruh stakeholder terkait untuk bekerja sama dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Peningkatan kualitas pendidikan, pendekatan yang inklusif dan merata, serta penguatan nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi dalam kurikulum pendidikan menjadi langkah penting untuk membangun generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan berkontribusi aktif dalam memajukan bangsa dan negara.

Demikianlah pembahasan singkat tentang kaitan antara pendidikan, politik, dan demokrasi di Indonesia. Semoga kita semua dapat bersama-sama mewujudkan pendidikan yang berkualitas, berlandaskan nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi, untuk masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara kita. idak hanya sekedar untuk kepentingan proses belajar mengajar, proses akademik semata, tetapi juga dalam konteks pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan yang menjadi pondasi dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara kita.

Kirim Pesan atau Tanggapan

Lebih Banyak dari Penulis Ini

Kiriman Lainnya

Ikuti Kami

Berlangganan Rilisan Kami

Ketuk tombol “Kirim ” setelah mengisi Email.